Sabtu, 29 Oktober 2011

Nonton Stand Up Perdana

Ini sedikit oleh-oleh dari perhelatan Stand Up Comedy Solo kemarin. Akhirnya, setelah wara-wiri di dunia maya dan dunia peryoutube-an, Stand Up comedy nongol juga di Solo (nggak lama setelah Jogja). Saya pun juga gak serta merta langsung nonton (soalnya suka yakin gak yakin mau berangkat apa enggak), kemarin adalah perhelatan #JumatKumat ketiga kalau gak salah sebut. 

Rabu, 26 Oktober 2011

Saudara : kenal tapi gak kenal

Bagi saya, ada satu hal yang paling susah dilakukan di dunia ini : ngapalin nama saudara-saudara. Entah kemampuan mengingat saya yang parah atau gimana, yang jelas saya punya masalah serius untuk hal ini. Mungkin, buat yang keluarga dan leluhurnya yang sudah menganut "2 anak cukup" gak akan menemukan kesulitan yang berarti. Tapi, keluarga yang nenek kakeknya menganut tren "banyak anak banyak rejeki" menjadikan generasi-generasi penerusnya ini kesulitan dalam mengidentifikasi saudara-saudaranya sendiri.

Untuk masalah beginian, momen paling "pecah" adalah ketika lebaran tiba. Semua dateng, kumpul, nguplek dalam satu rumah. Acara tahunan kayak gini gak bisa dihindari. Acar intinya sih cuman sejam dua jam. tapi semua itu berasa kayak sehari full karena ya satu itu, gak kenal orang per orang. Ya kadang diselingi ngobrol dikit-dikit, tapi percayalah, 80% yang saya lakukan di acara itu cuman mesam-mesem, nyengir dan tentu saja ketawa basa-basi.

Senin, 24 Oktober 2011

Redefined modernity

Nggak penting sebenarnya, cuman ya karena ini my personal page, jadi saya sah-sahin aja buat ngeshare ginian. Jadi tadi siang, saya kebetulan baca sebuah berita feature di surat kabar harian paling kondang sejagad penerbitan pers di Indonesia (baiklah, itu berlebihan). Kebetulan koran yang saya pegang tadi edisi hari minggu. Jadi isinya didominasi sama berita-berita ringan.

Sebelumnya, saya akui saya bukanlah seorang pembaca berita yang baik. Meskipun pernah dua kali magang di surat kabar harian, mental "pembaca setia" saya masih lemah. Tapi entah kenapa tadi saya niat-niatin baca berita feature di Kompas (yah kesebut deh medianya...) kok menarik juga. Salah satu berita feature yang dibaca adalah profil mengenai Dhaniya, seorang jewelry stylist. Sebenarnya saya gak terlalu ngeh sama si orang yang ditulis ini. Saya tertarik sama isi dari berita tersebut, yakni pandangan si Dhaniya tentang arti sebuah modernitas.

Rabu, 12 Oktober 2011

Kotak Memori itu adalah : Musik

Ngobrolin selera musik, saya termasuk tipe bunglon. Selera berubah-ubah ngikutin mood. Mungkin banyak juga yang seperti ini. Dan bicara tentang musik, percayalah, musik itu bak kapsul waktu yang bisa membawa ke mana saja. Teorinya, kamu suka musiknya si tengil Bieber misal, apa yang ingat sepuluh tahun ke depan (mudah-mudah bieber udah pensiun) bukan hanya musiknya. Tapi momen-momen bergelayut (tsahhh..) di belakangnya. Kamu tidak hanya ingat lirknya, tapi juga hidup kamu saat itu. Semuanya.

Kamis, 06 Oktober 2011

Quotes Nation

Jaman sekarang, tahun 2011, era 2.0, apa yang sebenarnya jadi panutan orang? jawabannya adalah quotes. Atau biasa disebut kutipan. Nggak tahu pasti kapan ini mulai terjadi. Tapi ya, ini yang terjadi.
Jaman dulu banyak orang menggunakan kitab suci, atau sebuah keyakinan hidup, sebuah prinsip untuk dijadikannya pegangan hidup. Itu dulu.

Tengok jaman sekarang. Di jaman -dimana orang bisa seenak jidat buat jadi stalker- sebagian orang mulai mencari-cari sebuah "pegangan" lain untuk tetap hidup bahagia. Kutipan menjadi salah satu yang paling diminati -sepanjang pengamatan saya-. Ibarat orang sakit bilang "I lived by taking pills" orang jaman sekarang bisa jadi bilang "I lived by -someone else- words!"