Minggu, 05 Februari 2012

Tamparan Random

Beberapa ini saya merasa sangat sakau akan koneksi internet. Iya, beberapa hari yang lalu, berkat mangkir dari tagihan bulanan, internet saya praktis mati. Rasanya sangat kampret sekali kalau akhir bulan internet harus dicut sedangkan jatah bayaran mengikuti gajian kakak-kaka saya yang jatuh di tanggal 5 tiap bulannya (dan bulan ini tanggal 5 adalah hari minggu). Diam-diam saya bersumpah untuk tidak mau tergantung orang lain dalam urusan online JIKA ya... saya sudah cukup mandiri secara finansial. Oke, sebenarnya bukan itu inti postingan ini.


Dengan matinya koneksi di rumah otomatis membuat saya "puasa" beraktifitas online. Untuk sekedar kegiatan bersosial media, masih bisa ditunjang lewat telepon seluler, tapi ngeblog? Dengan hitungan hari Jumat siang mulai off, jadi jika dikalkulasi setidaknya saya sudah 2 hari, tidak, 3 hari, tidak menyentuh koneksi internet, membuka blog, blogwalking dan seterusnya. Hal itu berlangsung tiga hari, tapi berasa dua bulan (oke, berlebihan). Ah, sebegitu saya tergantung dengan dunia kedua ini???

Kamis, 02 Februari 2012

No One Ever Know

Minggu ini dunia pertelevisian begitu berduka. Belum habis luka masyarakat Indonesia akan tabrakan maut, yang merenggut hampir satu keluarga yang sedang jalan-jalan, berita duka datang dari dunia hiburan. Ade Namnung, secara mendadak dikabarkan meninggal dunia, setelah beberapa hari sebelumnya dikatakan kondisinya mulai pulih setelah terkena stroke. Pagi ini, melalui linimasa, saya terkaget-kaget dengan kabar meninggalnya Him Damsyik, atau yang lebih dikenal sebagai si Datuk Maringigih. Umurnya memang sudah senja (82 tahun) tapi lagi-lagi, kepulangannya mengagetkan banyak pihak. Termasuk saya.

Rabu, 01 Februari 2012

One Upon a Time : Playstation


Saya tumbuh dalam perkembangan teklnologi yang pesat. Sejak kecil, bisa dikatakan, saya selalu menyentuh bentuk-bentuk teknologi, salah satunya video games. Gara-gara liat timeline sore tadi, saya jadi pengen nulis tentang video games. Ya itung-itung obat kangen saya.

Jauh sebelum games menjadi sekompleks sekarang (entah kompleks bisnisnya, gamenya sendiri atau hal-hal yang mengiringinya) dulu game adalah sesuatu yang sederhana. Tujuannya jelas, menghibur, to entertain. Sekarang game jadi bisnis, arti fungsional video game sendiri makin meluas. Menghibur masih ada, tetapi inovasi-inovasi ajaib yang hadir di game jaman sekarang entah kenapa endingnya terlalu ribet dan menenggelamkan unsur fun. Beruntung saya pernah tumbuh dimana game adalah bentuk hiburan yang nyata, hiburan tanpa takut banyak konsekuensi.