Rabu, 11 Agustus 2010

Dara yang berdarah darah....


Oke review selanjutnya ---> RUMAH DARA

Apa sih yang kadang diarepin dari film bergenre slasher? Kalau ngeliat Texas Chainsaw Massacre, The Descent, Saw gitu apa yang paling dominan? yap betul, efek darah muncrat, daging kemana-mana, usus terburai, kadang pake acara kepala gelinding segala. Tapi ngeliat track record perkembangan dunia film Indonesia, apa iya negeri ini bisa bikin film macem begituan???

Bagi gw, Rumah Dara cukup menjawab semua pertanyaan itu. Bisa dibilang, Rumah Dara adalah film slasher pertama di Indonesia. Sebenarnya film ini adalah versi panjang dari film pendek berjudul Dara, yang masuk antology film horor di Takut. Dan sebagai pioneer, Rumah Dara cukup membuat gw terhenyak dan berpikir "Gila ni yang buat, gila!!!"
mari kita bahas satu per satu elemen filmnya.
Jalan cerita. Seperti yang pernah gw bilang di review sebelumnya, gw gak terlalu ngarep pada poin ini. Dan ternyata benar. Rumah dara mempunyai jalan cerita klasik film slasher. Sekelompok anak muda, tersesat atau masuk dalam sarang pembunuh then mereka bakal dibantai satu per satu. Begitu juga dengan film ini, gak jauh beda. Alkisah si heroine kita, Jullie Estelle bersama rombongan teman-teman kakaknya melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta. Baru mau jalan mereka dicegat oleh Maya (aduh nama aslinya lupa). Ceritanya Maya tersesat dan minta dianterin pulang karena rumahnya searah gitu. Dan untuk selanjutnya bisa ditebak sendiri. Ternyata dalam rumah Maya, dihuni keluarga aneh, dipimpin oleh Dara Sharefa Danish). Ibu muda yang tidak diketahui umurnya. Aneh dan dingin.
Singkat cerita mereka termasuk si Jullie terjebak dalam lingkaran maut.
dari cast, Shareefa Danish menampilkan akting terbaiknya di sini sebagai Dara. Dingin, Kejam dan menakutkan. Bener-bener salut sama dia. Pembawaannya sempurna. Terbaik kedua adalah Sigi Wimala yang brakting sebagai ibu hamil. kesakitannya ketika "melahirkan paksa" oleh Dara sangat real. Keren. Siapa yang nggak ingat adegan dia nguping di pintu (ketika Ario Bayu yang jadi suaminya ditawan ma si Dara) terus tau-tau ada pisau nancep di jarinya. Damn...what a flesh!
Jullie Estelle? mainnya standar. Aktingnya gak jauh beda ketika main di Kuntilanak. Penyelamat ini karakternya ambigu, kadang lemah, kadang uat, kadang nekat kadang-kadang...
yang paling keren dari film ini apalagi kalau bukan : efek sadistik tingkat tinggi. Walaupun cuman sempet liat yang versi cencord, tapi bagus. Tetep berdarah-darah. Konsisten dari awal sampai akhir. Ada adegan kepala gelinding mpe menurut gw yang paling kerasa ya tusukan maut si Dara ke jari-jari Sigi. Damn. I was shocked at that time (walaupun bisa dibilang ini sebenarnya ramuan kuno di film beginian).
Rumah Dara tetap belum bisa dibandingin (Sama film horor lokal yang punya taste sama), mungkin yang bisa nyaingin ya seri pendahulunya, Dara itu sendiri. Minus poin? story. Gampang banget ketebak gimana endingnya!

Selasa, 10 Agustus 2010

Siap-siap muntah darah di Art Of The Devil


Okey review gw mulai dari posiis paling bontot dulu yap
Art of the Devil

Release Date: June 27, 2006
Director: Tanit Jitnukul
Writer: Tanit Jitnukul
Starring: Arisa Wills Supakson Chaimongkol Krongthong Rachatawan Tin Settachoke Somchai Satuthum
Studio: Tokyo Shock

sebelum masuk ke sinopsis, ada beberapa pertanyaan di selalu muter di otak gw kalo liat film horor (oh iya, lupa genre film ini horor...bisa ketebak dari judulnya), balik ke pertanyaan tadi jadi ada beberapa pertanyaan yang mencakup : endingnya gimane nih? setannya apa? bunuh-bunuhannya keren gak? pemainnya bohay gak? (yang terakhir itu cuma berlaku kalo nonton horor lokal). Untuk storyline, gw emang gak berharap banget story buat film horor. Karena yaahh palin gitu-gitu aja, yang bikin plus-plus adalah eksekusi storylinenya. Gimana caranya agar film itu bisa bertanggung jawab atas cerita yang dibangunnya (sekalipun punya cerita paling dangkal sekalipun)

dannnnn....semua elemen pertanyaan itu terjawab di film ini. Yang pertama, ending. Bagi gw, film ini punya twist ending yang lumayan bagus. Jalan cerita juga dibangun dengan lumayan rapi dan gak keburu-buru. Cuan kadang banyak cerita flashbacknya kurang ditepmpatkan dengan rapi, jadi kadang agak bikin bingung pertama. Tapi lumayan sih, gak bikin gw mangap.
Kedua adalah masalah bunuh-bunuhan. Meski gak wajib di film horor, adegan kayak gini adalah salah satu adegan yang paling ditunggu penonton. Yap, gore scenes. Art of the devil menawarkan tinkat kesadisan yang lumayan. Meski sedikit diluar nalar (masak iya ada tokek keluar dari punggung), tapi untungnya hal itu emang dikembangin sesuai dengan cerita (ceritanya emang seputar dukun-dukunan gitu). Adegan paling pol yah adegan bakar manusia itu. Apalagi pas luka bakarnya dilap pake kain mpe kulitnya ngelupas (bayangin sendiri deh rasanya bakal kayak apa).
Oh iya, setannya kelewat. Karena mungkin horor ini adalah tipe horor yang mengangkat horor lokal seputar santet dukun dan sebagainya maka setan a.k.a mahkluk halus juga gak mau ketinggalan buat ningkatin adrenalin penonton. Tapi sayang deh, penampakannya masih terlalu standar. Angle kamera yang diambil ketika setan keluar masih kurang variatif dan setannya terlalu massal. Untungnya scene ini muncul sementara aja.

Storyline :
Ceritanya tentang sekelompok anak muda tamatan SMA yang mengadakan reuni di kampung halaman salah seorang temannya di kampung. Nah nyokap temannya itu adalah guru mereka sewaktu masih SMA. Banyak skandal yang terjadi sewaktu ibu muda itu mengajar. Dan itu juga yang menyeret kawanan muda-mudi ini untuk datang ke rumahnya untuk dibantai. Simple dan klasik banget. haha. (maaf, udah lama banget nonton film ini jadi lupa semua nama karakternya)

krik..krik...

kemarin sempet kepikiran, update terakhir gw tentang film-film yang memoreble di hidup gw. Nah... kayaknya nggak adil kalau gak dibuatin reviewnya satu per satu. Yaa itung-itung biar diar dianggep rajin ngebloglah.... oh iya ini review murni penilaian dari kacamata gw, jadi kalau ada yang kurang sreg, ya mohon maaf dehh hoho. soalnya gw juga bkan kritikus film atau apa, cuman nyampein apa yang gw liat dan gw rasain.

Puasa Puasa Puasa


haaaahhh
akhirnya bulan yang yang selalu diimpikan umat muslim datang juga
HAPPY FASTING MONTH!!!!!!!

maap lahir batin ya!!!!


*maap jarang update nih hohoho sibuk magang....