Minggu, 05 Februari 2012

Tamparan Random

Beberapa ini saya merasa sangat sakau akan koneksi internet. Iya, beberapa hari yang lalu, berkat mangkir dari tagihan bulanan, internet saya praktis mati. Rasanya sangat kampret sekali kalau akhir bulan internet harus dicut sedangkan jatah bayaran mengikuti gajian kakak-kaka saya yang jatuh di tanggal 5 tiap bulannya (dan bulan ini tanggal 5 adalah hari minggu). Diam-diam saya bersumpah untuk tidak mau tergantung orang lain dalam urusan online JIKA ya... saya sudah cukup mandiri secara finansial. Oke, sebenarnya bukan itu inti postingan ini.


Dengan matinya koneksi di rumah otomatis membuat saya "puasa" beraktifitas online. Untuk sekedar kegiatan bersosial media, masih bisa ditunjang lewat telepon seluler, tapi ngeblog? Dengan hitungan hari Jumat siang mulai off, jadi jika dikalkulasi setidaknya saya sudah 2 hari, tidak, 3 hari, tidak menyentuh koneksi internet, membuka blog, blogwalking dan seterusnya. Hal itu berlangsung tiga hari, tapi berasa dua bulan (oke, berlebihan). Ah, sebegitu saya tergantung dengan dunia kedua ini???
Mau tidak mau, untuk memenuhi kebutuhan -semi primer- saya tersebut, saya kembali menyambangi warnet, tempat yang dulu menjadi lokasi favorit menghabiskan malam. Tentu saja, setelah adanya koneksi sendiri, saya jadi jarang, mungkin tidak pernah, mendatangi bilik-bilik komputer dengan sejuta macam virus di dalamnya. Jadilah siang ini saya buru-buru ke warnet karena syaraf-syaraf di otak sudah meraung-raung minta asupan gizi, gizi dunia maya.

Saya buka blog, dan saya cukup terkejut, ternyata sudah banyak antrian posting-posting baru dari beberapa blog yang saya ikuti. Padahal baru tiga hari, gimana kalau sudah sebulan, pikir saya. Saya perhatikan postingan yang berderet dari atas ke bawah. Scroll...scroll... Saya lihat-lihat, baca-baca. Beberapa berbicara masalah kuliah, masa akhir kuliah, masa menjelang kuliah, masa pendadaran dan lain-lain. Bagi saya mahasiswa dengan jumlah semester dua digit, hal itu menjadi isu yang lumaya sensitif. Baiklah saya baca salah satu postingan, tentang pengalaman teman saya ketika melaksanakan pendadaran.

Selesai membacanya, saya tersadar, tertampar, tertendang dan ter- ter- yang lain. Mereka atau dia sudah melakukannya, dengan kejutan manis di endingnya dan menulis pengalaman membanggakan itu dengan cantik di blognya. Sedangkan saya? yang masih dalam tempo satu-satu ketika berhadapan dengan file-file skripsi (bahkan memutuskan untuk rehat menganalisis berita sebentar untuk digunakan tidur, sambil dengerin lagu-lagu bertempo malasnya Ballads, pukul 10 pagi!) kok jauh ya? kok saya tertinggal ya? memang starting point kita memulai skripsi berbeda-beda, tapi ya dengan melihat teman-teman yang pendadaran... saya cuman bisa ngelap kepala sambil berujar, saya kapan ya? kapan? ah pertanyaan kampret itu lagi.

Padahal bisa dibilang motivasi saya untuk segera nmenyeleseikannya datang dari segala penjuru. Orang tua, teman, saudara, orang lain yang dikenal, email lowongan kerja yang update tiap harinya, tawaran-tawaran kerja, mentor magang saya dulu dan sebagainya. Dan apa yang saya lakukan? oke, baiklah saya kerjakan. Blablabla, sampai pada poin tertentu saya akan merasa bingung. Dan saya kabur. ketemu jawabannya (yang untung-untungan) kerjakan (Seadanya, semampunya, secukupnya) dan bertemu kebingungan lagi, kabur lagi. Repetisi itu terus berulang. Tidak heran juga kenapa saya bisa ketinggalan. 

Postingan ini sebenarnya lebih untuk ngobrol sama diri sendiri ya keliatannya, tapi sudahlah, walaupun ini juga bukan postingan yang sifatnya bisa memotivasi, toh masih juga saya tulis. Hitung-hitung, ketika repetisi sial tadi berjalan lagi, saya bisa membaca post ini dan berkata, yoh, mbiyen yo ngono, lek digarap wae, wes ra usah bingung. Mungkin itu bisa terjadi, mungkin itu efektif. Dan mungkin itu bisa mendorong diri saya untuk balik fokus lagi. Dan selesai skripsinya, dan saya bisa mendulang postingan manis tentang pendadaran saya kelak. Amin.
\
Baiklah saya menganalisis lagi....

Tidak ada komentar: