Selasa, 03 Januari 2012

Catatan seorang social media addict :D

Setelah nahan jari buat gak nulis tentang social media, akhirnya hari ini saya tulis juga. Padahal banyak banget artikel atau opini tentang social media. Tapi ya berhubung saya juga pengguna social media, dan mungkin sudah masuk dalam tahapan addict, kok gak komplet ini blog tanpa ada nyinyiran tentang social media hahahahaha.

Sebelumnya ini bukan artikel yang berat, lagi-lagi ini hasil pengamatan main-main di social media. As we know it, social media yang lagi hits sekarang bukan lagi facebook melainkan twitter. Dan ada dua hal menarik yang pertama datang dari pertanyaan adek tingkat di twitter, kenapa orang lebih suka ngetwit ketimbang main facebook. Dulu saya jawab sekenanya, yaitu ada faktor realtime yang lebih kerasa di twitter. Apalagi didukung dengan kecanggihan gadget yang makin mendukung hal ini. Melalui twitter orang dengan mudah terkoneksi jika dibandingkan facebook.

Bahkan, belum lama ini, Zulfa sahabat saya memutuskan untuk men-deactive account facebooknya. Menurut pengakuannya (yang ditulis lewat twitter dan jadinya mirip kultwit hehehehe) facebook sekarang tidak seasik dulu. Banyak orang jualan, banyak yang alay dan yang paling mutakhir teknologi timeline yang justru memudahkan orang buat tracking digital history kita di facebook. Dulu sebenarnya sempet kepikiran buat deactive, cuman kadang banyak info-info akademis yang disebar temen-temen lewat facebook, jadi ya dipertahanin sajalah. 
Balik lagi, ya twitter, intinya sama seperti facebook. Sosial media. Ada interaksi, ada inspirasi bahkan juga banyak drama. Tapi bagi saya, selain hal di atas, twitter itu ladang kesempatan. Mungkin sejak kasus prita mencuat dulu, kini banyak orang yang mulai aware dengan kekuatan social media. Sebelumnya ada juga sih gerakan 1 juta fasbuker itu. Intinya social media mempu membentuk keuatan massa yang besar. Awareness orang terhadap social media tentunya juga tercium banyak lembaga, institusi, perusahaan, komunitas, LSM dan sebagainya. Nah ini dia, ladang kesempatan hehehehe.

Masih teringat jelas waktu dulu ikutan kompetisi PR Vaganza di UI yang saya ikuti di UI. Semakin membukakan mata saya tentang social media, dunianya, kekuatannya, how to control it, dan banyak aspek di dalamnya. Kita lhat di twitter, pada halaman home sudah jelas tertera kata "Find Your Interest". Twitter bagi saya bukan hanya tempat sosialisasi dengan teman kampus, lebih dari itu, twitter membuka mata saya lebih jauh lagi tentang dunia luar. Saya tahu berita terkini, lowongan, tips nulis, kompetisi dan banyak banget. Dan semuanya terjadi realtime. cool isn't it!

Jadi saya sebetulnya gatel kalau ditanya "kamu kok kerjaannya maenan twitter terus sih?". Terpaksa dulu saya jawab dengan menutup akun. Padahal dalam hati mau jawab "hey, twitter itu ladang kesempatan, dan bagi saya itu lumbung ilmu (oke, bahasanya lebay)" Tapi ya intinya begitu deh.

Dan kadang nyinyiran orang yang eksis di dunia maya itu pasti sosial di dunia nyata gak oke. Saya cuman bisa ketawa, gak selalu. Semua tergantung, saya bahkan masih aktif di organisasi kampus (padahal udah mau nginjek semester 10!!!) masih bisa ketemu banyak orang, makan bareng temen-temen dan sebagainya. Sekali lagi, mungkin emang ada yang kayak gitu, tapi saya sih enggak. Lagian gak ada ruginya main social media, saya nemuin banyak untungnya. Mungkin dukanya kalau suka kebawa drama di dalamnya #eaaaa. 

Jadi kalau mainan twitter, jangan cuman follow temen main, karena ya pada akhirnya sama aja.Banyak orang di dunia sana yang inspiratif (bukan ngomongin mario teguh). Manfaatkan fitur "who to follow" dan disitu ada pilihan browse interest. jangan cuman mati kebosanan ngeliat timeline yang isinya retweet gak penting orang-orang yang gak dikenal. Yang bertanggung jawab sama isi timeline yang pemilik akun itu sendiri, karena sebenarnya kita gak bisa maksa orang buat bersosialisasi. Bijak itu perlu, bahkan di dunia maya. Tapi perlu diingat mungkin sekarang twitter baru di atas, mungkin besok ada lagi yang lebih baru, anggap saja ladang kesempatan yang lain.

After all, ini tetap saja dunia maya. Dunia yang abstrak. Kuncinya satu, jangan lupa sama dunia nyata, jangan lupa sama apa yang terjadi di sekitar. Dan juga, jangan keterusan cari kesempatan lewat dunia maya, kesempatan dunia nyata itu juga lebih penting. Even apa yang terjadi di dunia maya pasti akan berdampak pada dunia nyata. That's today lifelike.

*tulisan ini harusnya dibuat dari jauh-jauh hari.... dan sekarang udah nampak ketinggalan banget ya hehehe*
so, have you find your own interests? or maybe a chance? not yet? then find it!


 

2 komentar:

zulfa aulia mengatakan...

interest banget sama tulisan ini, ada nama gue soalnya...
hahaha....mau maen di FB atau twitter, mau dibilang 'ga nyata', thats your account. make it more real than you...

Nanda Bagus mengatakan...

nama ente keluar setelah pertimbangan yang lama :p

ya ada memang gejala aktualisasi diri, setelah gagal beraktualisasi di dunia nyata, ada yang keblabasan, ada yang bisa nahan dan sebagainya
ya hak tiap orang, dan konsekuensi kalo emang aslinya bisa keliatan
ini "you" refers ke gw nih????? *naekin alis setengah meter*