Jumat, 02 Desember 2011

Syahrini dan Self Branding

Ketika saya sedang "berusaha" untuk santai-sore-sebelum maghrib-dengan nonton tv, tiba-tiba stasiun tv menayangkan liputan khusus (jangan harap berita-berita yang ribet, karena konteksnya mau nyantai) tentang.... si fenomenal : Syahrini.

Ya, siapa di negeri ini yang gak kenal seleb satu ini. Dengan gaya bling-blingnya, miss sesuatu yang selalu punya sesuatu di tiap kesempatan nongol di tv. Terakhir kali tentu saja, heboh si mbaknya yang kecentilan ketika menyambut si Beckham di Indonesia. Dalam sekejap, fans Beckham terutama kaum hawa, yang sebelumnya masa bodoh sama si sesuatu ini langsung menvonis dirinya sebagai kaum haters-nya Syahrini.



Saya mah sabodo amat, anggep aja buat bahan hiburan. Tapi ada fokus yang menarik selain kegenitannya, yakni appeal baru Syahrini yang paling ngehits. Yak, jambul katulistiwa. Sampai detik ini saya gak pernah bisa ngerti dengan filosofi "katulistiwa". Emang sih, model jambul sasaknya layak mendapat predikat wow.

Sebenarnya saya (lagi-lagi) sabodo amat sama model rambutnya, yang saya perhatikan justru effort Syahrini dalam mempertahankan namanya. Nama Syahrini mulai booming ketika Anang menggaetnya. Padahal Syahrini sebetulnya sudah punya track lagu, namun tidak begitu sukses (honestly, lagunya cukup simpel dan enak didengar, daripada lagu-lagunya sekarang). Nah, ketika Syahrini putus sama Anang, dunia Syahrini bisa saja langsung hancur. Tapi di sini, Syahrini saya anggap artis paling cerdik dan tahu bagaimana membangun citra.

Ketika masih bersama si Anang, Syahrini membangun sebuah image tersendiri yang sangat melekat dengannya. Sejak dulu, gak ada artis yang benar-benar mempunyai image glamor dan bling-bling (terakhir si Mayangsari, tapi itu karena skandalnya). Syahrini membubuhi konsep glamor di penampilannya dengan menampilkan benda-benda bling-bling di sekujur badannya, di setiap kesempatan. Konsep ini melekat sangat kuat di dirinya.

Hidup tanpa Anang, ternyata Syahrini tidak sebegitu bodohnya untuk pasrah dengan nangis-nangis di inpotaimen. Sadar kemampuan vokalnya bukan yang terbaik di negeri ini, maka Syahrini kembali berusaha membangun citranya dengan, apalagi kalau bukan sex appealnya. Berankat dari cityra galmor dan bling-bling, dia lantas terus membuat terobosan (kalau gak mau disebut tren) di bidang fashion. Sebut saja kaftan, yang namanya mencuat ketika syahrini mulai memakainya, aksesoris (ingat cincin laba-laba unyu itu?) sampai adaptasi busana Kim Kadarshian. Selain itu, tentu saja dia mengonsep gaya bicara, mulai dari intonasi, diksi dan lain-lain. Tentu hasilnya tidak sia-sia, lontaran "sesuatu" atau "alhamdulillah yah..." adalah produk sukses Syahrini. Untuk urusan menyanyi, lagi-lagi lagu yang dinyanyikannya akan bekerja lebih efektif sebagai pembentuk citra bahwa si Syahrinong ini merupakan sebuah "korban" keganasan Anang (ganas? macan kali ganas)

Nah, jambul ini kemungkinan besar juga menjadi taktik Syahrini untuk tetap eksis di dunia pertelevisian. Kesempatan waktu ketemu Beckham ternyata dimanfaatkan Syahrini dengan baik. Syahrini tahu, momen tersebut akan diliput banyak media, maka dia akan tampil dengan sesuatu yang baru, yang akan tetap mempertahankan citranya. Dengan menggunakan nama yang tidak lazim "jambul katulistiwa", maka publik saya minta waspada dengan terjangan produk baru dari pencitraan Syahrini. Ini sebenarnya juga terjadi pada Lady Gaga, ketika dia sadar dirinya tidak bisa mengandalkan kekuatan vokalnya diantara penyanyi yang lain, maka dia mengonsep penampilannya dengan bentuk yang eksentrik, bahkan kadang ekstrim.

Balik ke Syahrini, dia mungkin sadar, citra ini akan menimbulkan 2 macam persepsi, negatif dan positif. namun dia lebih tau, bahwa dengan menggunakan citranya, orang akan lebih mengenal Syahrini. Ketika orang kenal Syahrini, maka otomatis dia mempunyai nilai jual yang tinggi (salah satu nilai berita adalah keterkenalan). Jadi di mata saya, Syahrini berhasil membangun self branding yang nonjok di khalayak. Kalau konsep-konsep yang selama ini dia pakai ternyata hasil kreasi tim di belakang, maka Syahrini patut-patut berterima kasih.

One last hing,
Admit this one girls : Syahrini TOUCH Beckham! and even worse, she HUGS Beckham!
HAHAHAHAHA
*dan kemudian Syahrini bakalan ketawa setan!

Tidak ada komentar: