Sabtu, 31 Desember 2011

Happy New Year !

Angka ini sebenernya jadi menyeramkan waktu dipasang sebagai judul film yang menggambarkan "kiamat." 2012. Tapi sekarang, ya mau tidak mau waktu bergerak ke angka tersebut. Iya, pergantian tahun. Tahun baru. Happy new year dan sebagainya.

Sebenarnya, setiap tahun (namanya juga annual) ada 2 agenda penting yang dilakukan manusia tiap tahun baru. Ada yang menggembar-gemborkan, ada yang diem aja, bahkan ada juga yang bingung (dan tetep ada yang nyinyirin tukang gembar gembor). Hehehe, ya apalagi, resolusi untuk mendatang dan kaledoskop untung yang sudah-sudah.

Selasa, 27 Desember 2011

Telaah the hitz trans tv

Berhubung malam ini saya merasa sangat bosan di rumah, timeline gak begitu oke, baca portal berita tambah pusing, ya isenglah saya nyalain si kotak bergambar itu. Dan akhirnya saya tercenung pada salah satu tayangan baru di Trans TV. Sebenarnya emang gak baru-baru amat, udah sebulanan muncul di tv. Iya, The Hitz. Mungkin rada ketinggalan ya ngebahasnya? tapi emang kalo tangan gatel gimana lagi. pffft....

Kamis, 22 Desember 2011

Rokok dan Janji

Bicara tentang rokok? ah pasti gak ada habisnya. Udah banyak banget diskusi mengenai rorkok, pro dan kontranya, positif dan negatifnya. Tapi ujungnya? yang ngerokok tetep ngerasa kampanye anti rokok itu berlebihan, sedangkan non smoker harus tetap pasrah dengan menjadi perokok pasif.

Jadi ketika diskusi alot itu terjadi, gampangnya adalah si anti rokok ngotot dan si perokok kekeuh dengan pendapat denialnya. Saya sendiri bukan seorang perokok. Pandangan saya terhadap rokok jelas, forbidden. Keberpihakan saya ada dimana itu jelas. Tapi saya malas ngebahas si perokok dan si anti rokok di sini. Udah banyak banget diskusinya, sampe ke kalangan elit sono, tapi ya masih begitu aja. Saya cuman mau cerita kenapa kok saya memilih kekeuh untuk tidak merokok.

Sabtu, 17 Desember 2011

novelty night

Fira Basuki emang top!

Mungkin seperti itu luapan otak saya sepuluh menit yang lalu, setelah menutup kover novel Brownies, walau belum bener-bener tuntas ngebacanya. Memang bukan novel baru, itu pun juga adaptasi dari naskah film Browniesnya si Hanung Bramantyo. Tipe novel yang sedikit feminis dan bukan juga model novel yang membuat otak berpikir dua atau tiga kali untuk mencerna kata-kata di dalamnya.

I just simply love it.

Rabu, 14 Desember 2011

Pisau Bedah

~ini cuma potret galau akadmis yang semakin memprihatinkan akhir-akhir ini~
(masih 2011 kan? galau masih berlaku kayaknya)

Singkatnya tiga minggu terakhir ini saya mumet kesana-kemari (sekali lagi, bukan cari alamat), untuk mencari teori komunikasi yang akan relevan dengan penelitian saya. Saya patut "harap-harap cemas" dengan progres skripsi saya. Pasalnya temen seangkatan (yang ngajuin skripsinya barengan) rata-rata sudah pada lanjut bab 3. Oke, itu bukan masalah besarnya. The real big problem is, ini teori komunikasi kayak apa yang kudu dicantumin? 

Selasa, 13 Desember 2011

Memoria

Mengingat merupakan hal yang lumrah dilakukan. Apapun itu. Salah satunya (dulu sempet nulis beginian juga) mengingat kenangan. Mengingat hal yang pernah dilakukan, tentunya bukan hal-hal remeh temeh seperti kapan terakhir kali manjat genteng atau terakhir kali menyebarkan twit galau nan depresif di sepanjang timeline.


Secara otomatis otak akan mengingat, hal yang dirasa spesial pada saat itu, hingga pantas untuk diingat terus. Seperti ketika kita mengingat momen kemerdekaan bersama bapak-bapak pejuang kita. Itu karena hal itu pantas (dan harus sih, untuk penghormatan simbolis). Katakanlah sebuah kondisi itu adalah sebuah momen. Sedih, senang, depresif, kacau, membanggakan, yang terasa nancep di benak kita.Mengingat, itu bisa jadi sarana penyembuhan, secara emosional.

Senin, 12 Desember 2011

Wishlist #2

Kalau sebelumnya saya ngoceh panjang lebar untuk segera pensiun dini dari jeratan kacamata, maka wishlist kali ini sebenarnya sebenarnya.

menikmati lembayung senja di atas loteng bersama sahabat saya :))

Jumat, 02 Desember 2011

Memaknai Galau

Galau.
Satu kata ini memang sangat-amat-begitu membahana di tahun ini. Padahal keberadaannya jelas sudah ada dari jauh-jauh hari. Entah siapa yang meciptakan kata galau, tapi dia patut bersyukur pada twitter karena telah melambungkan namanya ~hingga memunculkan begitu banyak arti~. Secara harafiah galau dapat diartikan sebagai ber.ga.lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran).

Syahrini dan Self Branding

Ketika saya sedang "berusaha" untuk santai-sore-sebelum maghrib-dengan nonton tv, tiba-tiba stasiun tv menayangkan liputan khusus (jangan harap berita-berita yang ribet, karena konteksnya mau nyantai) tentang.... si fenomenal : Syahrini.

Ya, siapa di negeri ini yang gak kenal seleb satu ini. Dengan gaya bling-blingnya, miss sesuatu yang selalu punya sesuatu di tiap kesempatan nongol di tv. Terakhir kali tentu saja, heboh si mbaknya yang kecentilan ketika menyambut si Beckham di Indonesia. Dalam sekejap, fans Beckham terutama kaum hawa, yang sebelumnya masa bodoh sama si sesuatu ini langsung menvonis dirinya sebagai kaum haters-nya Syahrini.